Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Jelita Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Jelita Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Jelita Salon, Hasrat-Bispak13 Berasal dari temanku yang akan cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini rada awut-awutan masalahnya memanglah saya anyar kali pertama saya menulis. Ketika itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tidak semua tetapi ada sejumlah yang dapat dibawa kencan di hari sabtu tempo hari kami setuju buat pangkas rambut serta kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Pada pertamanya saya masuk, aku terus ke arah ke arah tempat meja reception dan di situ saya berkata kemauan untuk cukur rambut. Dijelaskan wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya tunggu sesaat dikarenakan tengah repot semua.  Sembari menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat sekitaran siapa yang tahu ada temanku, namun tidak nampak ada temanku antara seluruhnya orang itu.  Barangkali ia belum ada, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bentuk badan yang seimbang serta aduhai. Bila bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia kurang lebih 20-30 tahun. Saya jadi terkenang dengan pembicaraan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih kuatir karena salon ini serius seperti salon pada biasanya.

Seusai beberapa waktu tunggu, saya ditegur oleh reception jika saya sudah bisa pangkas rambut sekalian menunjuk ke salah satunya area yang kosong. Aku juga ketujuan yang ditetapkan. Beberapa waktu lalu orang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya ingin dimodel apa?" tukasnya sembari melihatku melalui cermin serta masih menggenggam rambutku yang udah rada panjang.

"Mmm.. diberes'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti dalam tempat pangkas rambut secara umum, aku juga dikasih penutup pada semuanya badanku buat menghindar beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Jelita Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Sangatlah tak nikmat rasanya serta saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" lanjutnya sembari masih tetap memangkas rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini pun janjian sama rekan, namun mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. saya potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami lantas sependapat buat janjian bertemu di luar di hari Senin. Untuk pembaca pahami sehari-hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya usai, sembari berikan tehnik seadanya, saya bertanya apa dia pengin saya mengajak makan. Ia menerima serta dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tak kalah elok sama mereka baik itu mukanya pun badannya. Susi, dia memiliki rambut rada panjang dan di bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia cukup pendek, tatapannya cukup mistis, dadanya sebesar Stella akan tetapi lantaran bentuk badannya yang lumayan pendek maka payudaranya bikin ngiler semua mata lelaki untuk menikmatinya.

Sedang Yana, dia nampak benar-benar menjaga badannya, dia demikian memesona, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun begitu seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa dalam hari Senin serta di daerah yang udah disetujui. Seusai makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang masa itu memakai kaos ketat warna biru muda tambah lagi dengan rompi yang dikancingkan serta dikombinasikan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai selanjutnya seluruh pirsawan dicengangkan oleh satu bab. Stella kelihatan terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan adakalanya meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri lagi bebas, dan kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai selanjutnya Stella menuturkan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu sama kamu, memanglah semuanya sangat cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." ujarnya perlahan tetapi pastinya.

Seperti disikat petir dengar kalimatnya, dan secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, nampaknya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah meyakini dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak ketahui mengapa jika saya berasa kamu gak seperti laki laki yang sempat pernah saya mengenal. Kamu baik, serta sepertinya perhatian and care. Saya tidak ingin jika selesai saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. bila saya bisa jujur sih, saya  sukai dengan kamu, Tel.. namun kamu pengen khan bila kita gak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Jelita Salon

"Ok, kalau itu pengin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya gak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti serius! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri menyaksikan parasnya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, serta ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali lagi ke jalanan.

Beberapa menit lantas ia bergerak dari tempat duduknya serta ambil status untuk berikan sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sembari memegang. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu tengah mendesak lengan kiriku. Gila, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan terus tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, nampaknya saya sungguh-sungguh udah terangsang dengan tindakan Stella, dan beberapa kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuman 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat serta lumayan lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta bergerak ke bawah. Saya telah betul-betul terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa tidak saya tonton punyamu? miliki kamu besar yach!"

saya menggangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup kepelikan pada waktu mau buka ikat pinggangku karena ia cuma gunakan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang selanjutnya saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Dikit demi sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada bagian dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia kian turun serta turun ke bawah. Sekian kali Stella mengerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di bagian biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik bertambah ke atas, pelan-pelan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari telah mencengkam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan bagai kepuasan yang tidak selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap kali kutundukkan mukaku lihat apa yang dilaksanakan tiap saat itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh gairah.

Sejenak Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella selanjutnya mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak perlahan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sejenak serta kedengar nada unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak beberapa lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang hebat enaknya mengguyuri sekujur badanku.

Perlahan setelah itu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir dan lidahnya sampai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu bertambah peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan keasyikan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk dan menggelikan seluruhnya urat-urat syaraf yang berada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu bergerak ke bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sembari selalu mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditempatkannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas cukup kuat dan Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan kadangkala menyisipkan satu diantaranya jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa mencapai putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman serta kedengar nada gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, mengisap, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulang-kali. Saya tidak dapat kembali menyaksikan ke bawah. Badanku bertambah lama makin meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian gemilang melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, tidak pernah saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh entahlah ke mana.

Gak kusadari kembali seputarku oleh gelombang keasyikan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, serta dia nampak tersenyum kepadaku.

"Kamu gemilang, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala takjub oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Jelita Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya bila kamu seperti ini terus," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tak juga melembek di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu sudah gak pingin keluar, keluarin saja, gak mesti ditahan-tahan," jawabannya serta kemudian menjulurkan lidahnya keluar dan terkait ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia ketahui saya sedang bertarung untuk membatasi ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras menghentikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia melepas kuluman buat ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Makin lama pergerakannya kian cepat. Saya udah usaha semaksimal untuk mengendalikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menjurus bawah. Kubuka kancing celananya. Rada lama kucoba buka dan pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Dengan gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sesaat telunjukku bermain pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, begitu nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap-tiap milimeter tempat di kemaluan Stella. Saya dapatkan suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya sungguh-sungguh dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Di waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella kelihatan melengkuh dan mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kian lama kian cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella sejumlah hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sekalian selalu menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang menyaksikan kesibukan kami terpenting banyak supir atau kenek truk yang kami lalui, tapi saya tak perduli. Kesenangan yang kurasakan ketika itu betul-betul membiusku maka saya udah lupakan semua hal. Kembali Stella menjilat, menarik serta mengulum tangkai kemaluanku dan entahlah udah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat menyaksikan yang lagi dilakukan Stella pada kemaluanku. Kesempatan ini Stella kerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai terkait ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya cocok di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar tapi dia selalu pada sikapnya. Terkadang dia masukan semuanya tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun-naik.

"Stella, saya telah tidak tahann.." kataku lumayan lirih mencegah ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella semakin cepat serta seringkali dia membuka matanya tetapi tetap mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Selesai bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, terlihat ada sejumlah spermaku melekat di samping kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, pelan-pelan. Sekalian masih tetap digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Jelita Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia membereskan tempatnya, dia duduk dan beres-beres bajunya. Aku juga mengatur bajuku seadanya. Saya pakai celana panjangku akan tetapi tak kumasukkan pakaianku. Beberapa waktu selanjutnya, saya main ke kos Stella dan pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella balik dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana dan dia tak kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima jadi operator di satu diantara perusahaan penyuplai jasa komunikasi gadget. Sedang saya masih tetap menjadi animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya mesti tinggalkan kostku.

Selesai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya dan dia berkata kalau semuanya karyawan yang bekerja di salon itu pula buruh sex.

Stella tak mengerti bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak jelas apa salon sesuatu samaran atau sex merupakan suatu tambahan. Ia menyampaikan jika buat membawa keluar satu diantaranya karyawati di sana, satu orang harus bayar dari muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Setiap malam selesai mandi setelah dari kerja atau seusai makan malam, kami kerjakan hubungan intim. Entahlah hingga sampai kapan semuanya akan usai. Kami benar-benar nikmati tiap-tiap hari yang bakal kami lewati dan sudah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan semakin hari saya semakin terbius oleh kepuasan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama