CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8, Hasrat-Bispak13 Tau-tau saya jadi ingin ketahui apa yang terjadi padaku barusan saat lagi saya semaput. Karena itu saya ambil hpku, dan mengontak telephone rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku waktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijaksanain  bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, serta kudengar nada gagang telpon yang dimasukkan.

Sejenak saya tunggu, dan sesudah saya dengar suara Wawan, saya lekas bertanya tujuanku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya semaput?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan menerangkan tindakannya.

"Barusan non tiba-tiba tidak sadarkan diri. Saya serta segalanya sampai terkejut non, terus kami seluruhnya coba bangunin non Eliza, namun hingga sampai sekitaran sepuluh menit juga non terus tidak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau ketahui.

"Ya, jujur saja sebelumnya saya serta yang lainnya menyangka non pura pura. Saya coba menggelikani pinggang non, namun non diam saja. Terus saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih gak sadar, jadi Suwito serta Bijaksanain pun saya suruh tolong bangunin non. Lagi mereka ngeremasin susu non Eliza. Hingga memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya tak sadar diri, justru diedel edel seperi itu. Lagi seselanjutnya bagaimana ceritanya hingga Cie Natalia hadir?", dengan sedikit geram saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tapi saat ini saya justru terangsang mengandaikan tingkah laku mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was simak non gak sadar. Bila tahu non gak apa apa serta kedepannya bakalan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non hingga bahagia. Belum juga Suwito dan Berbudiin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang sekarang jadi dapat bisanya lagi cerita sembari bersungut-sungut.

Tetapi hatiku lebih tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengayalkan mereka bertiga yang justru repot menjarah badanku tiada peduli jika nona majikan mereka ini tengah jatuh tidak sadarkan diri.

Pikiranku sedikit melayang-layang, dan saya akan meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri saat klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku kaget 1/2 mati. Jadi saya meluncurkan mobilku dan meminggir sesaat, karena saya khawatir pikiranku kembali kisruh waktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya sedang stop di lampu merah saat saya tergoda kata-kata Wawan barusan. Serta yang lebih utama, untung saja barusan itu saya gak hingga terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani mengayalkan peluang terdapatnya orang yang melihatku pada saat saya lakukan perbuatan segila itu, yang mungkin memberi peluang ke orang itu untuk menambahkan kesedihan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah telah! Tak boleh melantur terus! Ditanyakan masalah Cie Natalia kok…", dengan sedikit menghardik untuk menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya memohon Wawan meneruskan ceritanya selesai kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi kian kebingungan, ingin membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan tidak mempunyai duwit non. Terus bertepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami omong saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lagi non Natalia katakan kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, dan sesudah Sulikah menggunakankan pakaian tidur non, kami baringkan non di dipan, lalu tunggu non Natalia ada. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kalimat mereka. Untung saja mereka pakaikan pakaian tidurku barusan, jadi saya tidak hingga sampai diketemukan pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan karena saya telah mengetahui terkait seluruh yang pengin kuketahui, jadi saya memutuskan buat tutup telpon.

"Ya udah kalaupun getho. Ini hari saya tidak pulang, jadi gak perlu dinanti-nantiin. Telah dahulu Wan…", kataku serta saya akan menekan tombol end call di saat kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya menghardik dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan rada kuat untuk susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami sampai di dalam rumah Cie Natalia kurang lebih jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacauk menyepakati. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruhnya barangku telah ada dalam kamar Cie Natalia. Tentu sandal dan sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja membenahi barang barangnya. Bertepatan Cie Cie pengin pergi menonton sama kawan-kawan, kamu pengen gak turut Cie Cie pergi menonton?", bertanya Cie Natalia saat saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit ragu-ragu. Saya tengah tunggu telephone Andy. Jika saya turut Cie Natalia, saya gak segera akan bicara dengan bebas di Andy. Tetapi saya gak dapat mendapati argumen yang baik, karenanya saya memastikan untuk berkata terang-terangan pada Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji ingin telephone tidak lama lagi", dengan malu saya mau tak mau menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Saat sama rekan? Hayo… rekan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Tidak apa apa Eliza, Cie Cie tahu kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacaukank suka.

Secara singkat, selanjutnya Cie Natalia pergi bersama rekan temannya, dan saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Tetapi saya tidak kesepian, sebab Andy menghubungiku saat jam delapan malam. Dan bercakap dengan Andy sungguh-sungguh membahagiakan. Saya tidak menduga Andy yang pendiam itu rupanya pintar melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas beberapa perihal, serta sama-sama cerita terpenting perihal sejumlah insiden di kelas kami masing-masing. Gak berasa kami mengobrol hingga jam sebelas malam. Sebetulnya kami sama-sama belum mengantuk, atau sekurang-kurangnya saya belum berasa mengantuk.

Tetapi saya gak sedap lantaran Andy telah mengontakku kelamaan, kasihan  kalaupun pulsanya habis bertambah banyak. Toh saya kan masih dapat berjumpa dengan Andy sehari-hari di sekolah? Sampai, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja bila saya ada buat kebaktian yang diawali pada waktu 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas pula, namun saya terpaksa sekali menyampaikan ini.

"Oh iya… telah malam… namun esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharap, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu-malu, dan hatiku suka sekali.

Kami berdua saling sempat termenung sesaat.

"Eliza, thanks ya sudah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Gak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas waktu saya menyampaikan ucapan kata sukai barusan.

"Mm… kalaupun begitu sudah dahulu dech Eliza… hingga sampai esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… sampai esok Andy… bye", kataku tutup perbincangan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sekalian tersenyum senyuman saya merapikan barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharapkan Andy memang sungguh-sungguh mencintaiku. Saya mengharap tidak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah bila saya mengharap Andy sungguh-sungguh jadi doiku?

Sehabis seluruhnya usai, saya bertukar busana tidur. Baju kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Sekarang saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat tersirat dalam pikiranku, apa ya yang sudah dilakukan Jenny, Sherly serta Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terkenang bakal nasib jelek yang menempa diriku sewaktu saya mesti pasrah ditiduri oleh 5 orang karyawan di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly serta Cie Stefanny harus layani mereka?

Tiba-tiba saya sadar akan gempuran hasrat yang menempa badanku saat saya mengandaikan semuanya itu, karenanya saya usaha menggeser pikiranku dari 3 doiku itu melalui cara lihat TV. Namun sesudah lumayan lama saya lihat TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

Kupikir Cie Natalia tidak dapat berkeberatan bila saya tidur lebih dulu. Serta saya udah malas untuk ingat ingat perihal momen apa yang sudah mengenaiku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu dan saya tiduran disebelah kiri tempat tidur Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang sarat dengan rutinitas sex ini.

Sempat terpikir dalam pikiranku, barusan saya belum mengontak papi mamaku.

Namun, ah… mereka pasti belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa bila esok saja saya baru memberi kabar mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah famili sendiri. Bahkan saya sangat mengantuk serta ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', kabur samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka seorang.

Nyata itu Cie Natalia yang baru pulang. Tetapi saya udah begitu malas untuk kembali bangun cuman untuk menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, dan selang berapa saat saya telah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama