CERITA DEWASA PEMERKOSAAN DOSEN AYU JELITA

CERITA DEWASA PEMERKOSAAN DOSEN AYU JELITA


CERITA DEWASA PEMERKOSAAN DOSEN AYU JELITA, Hasrat-Bispak13 Namaku Ari (nama fiktif), saya merupakan seorang mahasiswa di satu diantara perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor selaku seorang nerd yang tidak pedulikan wanita alias tidak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama kekasihan, akan tetapi hasrat seksku yang gak tersalurkan ini semakin menggelora tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang punyai badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap hal demikian terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sembari mengayalkan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang cukup mungkin menyenangkan hati untukku adalah sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah seorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat kerudung lebar, belum menikah karena tak ada yang sesuai tukasnya, Awalnya dia mendidik di kelasku, dia kurang begitu menarik perhatianku lantaran badannya yang selalu ditutupi hijab serta gamis panjangnya, tapi kian ke sini saya miliki fantasi spesifik yakni dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana metodenya ya supaya dapat rasakann badan beliau ini, saya mendapati gagasan untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, biarpun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi minimal bisa memandang mukanya yang terus tidak ingin bila dijepret, siang hari ini saya lalu lancarkan gagasan itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya memandang dosen yang kumaksud sedang masturbasi memakai sebuah dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari dengan tujuan untuk menggrebek beliau, waktu tempat dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa nada,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika akan merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya dilihat kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya masih di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia dilihat was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin beberapa buku di tempat ini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "tak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini miliki hasrat besar  ya" jawabku enjoy, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat setubuhi ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta gak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu mesti ikutin saya" ucapku sembari buka celana panjang dan cdku, terpasang kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku karena benar-benar halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak lambat, tangannya menggigil, akan tetapi nurut mengocak, "udah tidak boleh nangis sini review saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya untuk melihat menyaksikan kontolku, tampak matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia selalu tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesusahan bernafas serta buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya nggak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang tergelimpang di meja beliau serta merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta akan emosi lantaran dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya dan memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.WAJIB 4D


Karena kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang dilihat kaki serta paha mulusnya


dia gak memanfaatkan legging semestinya akhwat lain, dia cuma gunakan cd punya motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" katanya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek yang sangat dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sehabis kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia kelihatan menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia terus menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu minta..sshh" ujarnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, memandang dia mendampratku dengan keras


CERITA DEWASA PEMERKOSAAN DOSEN AYU JELITA


saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, menyaksikannya bertambah mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan suara perihnya berganti menjadi  desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu ingin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya kian memecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya perihal palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang dari sejak barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,tampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dari itu dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar suara telephone yang kutebak itu yaitu telpon seluler punyanya, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya


saya berasa jika saya punyai suatu gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk berpijak di lututnya, saya terus melecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari memajukan pahaku supaya saya hentikan pecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berujar "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari lagi memaksain jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung mencapai smartphonenya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera baru saja ketinggal di meja dosen lain. WAJIB 4D


kusaksikan dia langsung mengangkut telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku tuju beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara lembut buat memberikan kesenangan untuknya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida untuk aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" tutur bu rida dengan mendesah lantaran saya gak menyudahi pecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telpon, "hhmm iya dek" katanya. Ketahui telpon itu udah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengin ngapain kamu disana? !" Ujarnya was-was, lantaran kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meskipun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk memberi orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya makin banyak dibanding yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat lecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


seusai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat hasrat barusan, kerudung panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas pakai kemejaku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapakah bila tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari ialah 4 hari sehabis momen pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya ialah salah seorang dosen baru di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disapa "mbak-mbak akhwat" karena saya terus kenakan kerudung panjang dibarengi gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari merupakan sekian hari selesai saya alami bencana pemerkosaan yang sudah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya harus pulang cukup malam kurang lebih jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen tidak bekerja kembali, karenanya saya memutus untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu lebih kurang 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya hadir suatu bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak memerhatikan jika bis itu dipenuhi akan lelaki, serta cuman sedikit ada wanita, tapi sebab saya takut bila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama