CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA , Hasrat-Bispak13 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja udah membinasakan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis kasus Ryoko usai, Sani memanglah balik ke sana. Tetapi ia cuman memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta komentar dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran telah dikeluarkan, Anda tidak punya hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak berada di tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Bila tidak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat menanyakan selanjutnya lantaran sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas lembaga serta keluarga, Bambang Harjadi juga sudah wafatkannya. Tak ada kembali manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara goyah dan jiwa terbuncang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak kelihatan di tengahnya siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Walau penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastinya arah, serta hujan selalu turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Beberapa kali ia tergelincir, serta terciprat saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seorang pengendara motor ada dalam sampingnya, serta berbicara padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA 



Sesaat Sani termangu. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga meluncur tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ketujuan senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Afair penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang mengikutsertakan pelaku polwan membuka lagi fase anyar sewaktu beberapa waktu ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang dikira diperankan JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian menjelaskan video itu tak ada hubungan dengan masalah ini serta bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri dikenali sudah distop secara tidak hormat lantaran bisa dibuktikan melaksanakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam lagi menyiarkan beberapa hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.


Semua sedang ada pada satu warung kecil di lokasi kotor, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur lantaran ia sendiri tidak kuat mengangkut kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh gua ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" dahsyat orang laki laki di dekat Sani. "Gua diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin melihat gak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Beberapa laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberikan komentar saru lihat kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung sampai malam dan mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengin turut tonton film sengit gak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani membawa kepala Sani hingga Sani dapat lihat video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Orang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak dapat menantang di saat dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan sejumlah poto Sani di saat sedang menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil ketika penangkapan di dermaga, serta beberapa foto berawal dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia pantas sangsi dengan bocornya semua bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman raih muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berjumpa berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya malahan tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak paham, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka serta kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Aku pengen tutup!" kata seorang, kelihatannya pemilik warung. "Marilah bayar, gak boleh pada ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, gua kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun bila gua bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi gua terlebih dulu yang pakai ia. Aku kagak pengin sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana menghalau seluruh yang berada pada atas meja, lalu mengusung badan Sani serta meletakkannya celentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah rada tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Umumnya minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… gak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat bercakap putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga sampai tidak pakai busana ini. Marilah, bangun, gunakan pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu memanfaatkan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terkenang peristiwa-kejadian sama sewaktu masih menyusup, ia tertidur selepas layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani saat ini dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank luar biasa kusam, dan kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani tuju belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember serta gayung. Menghentikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Ucapnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini tukasnya kamu ingin cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA 


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak dan menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencaci-maki.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang barusan menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Orang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta pakaian kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak berhasil mencapai kesuksesan meski sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa ada disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada dan paha, tapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, rupanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, hingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Biarpun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, parasnya masih tetap lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak pilih ia. Sang bapak menunjuk Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh berasa gak punyai harga diri kembali setelah dibuat malu di mata khalayak, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh satu kelompok begundal kelas teri saat mabok. Jadi ia lantas gak memikir beberapa macam saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak berasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama seperti yang ditudingkan penjuru dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang patut buatnya, di mana seluruhnya orang didalamnya gak punyai harga diri. Di mana seluruhnya wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tak disuruh dan harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu banyak pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya jauh beda. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah membawa bercakap atau berteman sang bapak, dia segera menanggalkan baju lelaki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja buat Ryoko gak raib. Selepas membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, dan terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul mujur memperoleh service papan atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak memikir gunakan kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya sendiri, tidak perduli kemungkinan hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar perkiraan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya sampai ia sendiri orgasme, tetapi tamunya terus tegang. Mereka setelah itu pindah status jadi misionaris, serta sang bapak melecutnya cukuplah lama, barangkali 20 menit, hingga ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani geram. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering karena kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi , meskipun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas tempat tidur dan mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Tapi kerjaannya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membikin beberapa lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Serta barusan Sani bangun serta kenakan handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu ruang tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah seseorang pada mereka yang kayaknya pimpinan segerombolan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih sehabis digempur penis bandot tua konsumen setia awalnya, serta dia betul-betul gak mau kembali menantang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA 


Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, serta perih saat dia didesak beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor dan berbau punyanya ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, serta usaha semestinya untuk memberi kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya untuk memberi service terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas memulai mengitari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikan Sani tahu kalaupun banyak preman itu benar-benar tidak bayar satu rupiah juga buat nikmati badan cantiknya! Andaikan Sani tahu jika Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada lantaran harus melepaskan bintangnya jadikan penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan seperti binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat di saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani terlentang semaput tidak punya daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani meniti kedudukan jadi pelacur kelas teri. kecantikannya gak redup, juga kenggunannya tambah terpancar meskipun dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias begitu menor untuk mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, juga hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi benar-benar anggun, serta menimbulkan banyak lelaki yang mengharapkan servis dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dikerjakan bikin konsumennya demikian menggemari dirinya sendiri. Dan demikian keseluruhan layanan yang diberi Sani sampai beberapa konsumen setianya tidak lagi mengenali bila si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya banyak pelacur yang terus-terusan layani laki laki, Sani juga mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beradegan untuk bikin beberapa tamunya berasa ibarat laki laki bagus.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Walaupun sebenarnya bila tidak dikarenakan obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 sampai 5 menit jadi banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan waktu 5 bulan itu, keterkenalan yang didapat Sani mulai membikin orang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani tiba dirinya-lah bintang di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara berani.


"Saya tidak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram seperti anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa mengira wanita yang mana disebutkan Mira, lantaran dia sendiri sudah seringkali mencicip kehangatan serta layanan keseluruhan si gadis yang diberi dengan gratis selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung waktu tanpa jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama