CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak13 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, di saat dia lagi menanti anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong maka dari itu dia gak dapat menantang sewaktu ditarik ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tak aneh dengan tempat penyidikan. Dia beberapa kali harus duduk di dalam ruangan begitu, bertransaksi untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Akan tetapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia jadi belum mengetahui siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia lantas mengaku jika dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, kini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu menjadi permulaan. Margo yang umumnya gak sabaran dan berani menantang saat ini pilih memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal pada tempat Nuri. Saya pengen, kau pantau dia… Kau serta anak buahmu bisa pakai ia menjadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau kerjakan. "

Embusan cerutu cuba mengenai muka Margo. Orang ini bagus, pikirkan Margo… dia berjumpa musuh yang jauh semakin kuat ketimbang dianya sendiri.

"Anak buahku akan kerap tiba seperti biasanya, memohon bagian darimu… serta kamu bakal antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah bekerja keras… kau mesti mengatur sampai tamunya bertambah sebagian dari tempat yang lainnya, meski sesungguhnya tiada kontribusimu lantas ia telah dipastikan akan menjadi bintang di sana… Sebarkan kabar, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya membulatkan tekad buat bertanya… "Mengapa kau ingin membinasakan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau membinasakan dirinya sendiri, sampai jika waktunya telah tiba… dia dapat tunduk seluruhnya pada diriku… Tapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membuat Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta tercenung…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira memandang jika Margo menjadi pucat sehabis terima telephone itu… dan Mira belum sempat lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menepis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simpel itu, tapi hatinya sedikit senang karena dia dapat memprovokasi Margo untuk membinasakan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Omongan barusan membikin Margo benar-benar takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentu saat ini Mira telah berikan badannya kepada kamu selaku bayaran untuk memusnahkan Sani…" kata lelaki itu, yang bikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat ketahui?

"Kau bakal lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima tempatmu… silahkan siksa Sani, tiduri bekerja keras, tetapi janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut pula menganiaya Sani buat melepaskan marahnya…"

"Tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuma kenakan tank kampiun dan celana pendek, gak terlampau perhatikan Mira yang ada dekatinya. Dia memandang wanita itu persis seperti dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia sedang tak ingin berbasa-basi. Bahkan juga sesungguhnya dia sendiri gak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia bertambah lebih tertutup dalam pertemanan. Yang dia ingin melakukan cuman buka pahanya lebar-lebar, serta membebaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan maksimum.

"Sani… saya pengin mohon bantuan sesaat, saya pengin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… mahfum banyak penyuka godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, tetapi Mira meringkus lengannya serta menariknya ke arah tempat yang lumayan sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali mengikut cara Mira ke gang yang dia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, dan tidak ada satu juga PSK yang cukup sehat untuk menawarkan diri pada tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Waktu si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap sebab silau. Serta di saat dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira lalu mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak diperkira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, serta dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berencana mengintai muka Sani tinggalkan sisa di muka mulus si eks polwan. Pada mulanya Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Tapi instingnya untuk tetap bertahan kembali tampil. Demikian mendapatkan kesempatan, Sani selekasnya berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan jenis perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terpenting Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… style berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Justru lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak bertanding ibarat seorang polwan. Dia saat ini cuman bertanding menurut insting survival… serta ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan jika pelacur yang paling menjadi perhatian ini miliki keterampilan berhadapan yang dapat membikin si perwira kagum. Tapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang terlihat kalaupun Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai terlihat balik ke gaya berlaganya yang dahulu.

Margo memberikan pertanda ke seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk muka Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis lihat muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah serta megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang serta ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang tegas menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengesah mengendalikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA PART2

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya untuk berikan pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tapi saat ini dia harus memikir dianya sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya sendiri bersama lima panglimanya yang lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi suatu kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling berkilau. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah memikat tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan juga menjilatinya… Serta terlebih lubang elok yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit peroleh keasyikan sama, baik dari istri resmi mereka atau pelacur yang lain memutuskan tidak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengusung bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda kalaupun sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta bikin selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan masih ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terekspos bebas didepan lelaki bajingan yang terus perlakukan beberapa karyawan sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar cuma karena berwujud susunan laporkan semen tanpa ada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya sewaktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya kian kuat di saat Margo memerintah anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan serta seruan mohon ampun Sani benar-benar gak digubris oleh Margo yang seperti membebaskan kebencian yang ditahannya sekian lama ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cedera babatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan semaunya menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena sikatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggelinjang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis lantaran keringat si kepala preman bikin perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuma menggeletar meredam perih saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum juga usai sewaktu ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuma dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak mengarah pribadi badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya tampak patah serta dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya memanglah kejam… akan tetapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih bernafas meskipun cuma terkadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu melawan aku…." ujarnya sembari bangun, menarik samping kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman untukmu," ucapnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak memandang isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget sebab paparan matahari bikin Mira takut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan sesuai itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah di saat badannya diangkat Margo serta disisihkan ke kandang tikus itu. Mira merasai sakit, akan tetapi dia tidak bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat rasakan kesakitan tiada sanggup melaksanakan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang lagi melakukan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis didesak mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya lagi menyabet vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan amat kasar. Margo menyaksikan ke kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat mimik muka beberapa kepercayaannya yang tidak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan figure si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang tidak lama  ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi group yang paling ditakutkan, yang mustahil kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi pribadi yang tengah kembalikan pistol yang baru-baru ini mencabut nyawa Margo ke sarungnya.

"Posisi telah ditangkap, seluruhnya teror udah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu mengusikk dan pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figur badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berucap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit dan mengalami jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih ganti menjaga badannya, mengembalikan semuanya cedera. Mereka dan banyak dokter mengusahakan dengan segenap tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia terpukau. Tiada satu cacat juga yang gak dibenahi, sampai sejumlah bekas cedera di badannya anyar terlihat jika jadi perhatian dari benar-benar dekat. Lantas, dokter yang menjaganya ada dan berbicara,

"Selamat Nona, sesaat lagi anda sudah diperbolehkan pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia akan pulang? Dengan lemas Sani mengkonsumsi makanan rumah sakit serta minum obat yang dikasihkan kepadanya. Dan tidak tahu kenapa dia terasa amat letih…. amat sangat letih…

"Dipan ini jadi bertambah empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya hadir jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersedih, tangis berbahagia….

Setahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, perihal penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini telah menjadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil benar-benar memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN ELOK DIPERKOSA PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia banyak client sekarang jadi kepunyaannya, maka ia semakin bagus dalam berkuasa dibalik monitor meski ia sekarang sudah pensiun. Tak kenapa akhiri karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak capai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, lantaran seluruh kartu berada pada tangannya. Tahun kemarin Ryoko divonis enteng, cuman 1 tahun penjara. Memanglah itu hukuman optimal untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah jalani periode hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama