CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK, Hasrat-Bispak13 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati pun saya telah terasa cukup tambah enak, saya masih pengin bermalasan, dan biarkan badanku yang telanjang bundar dan terpendam dalam bedcover ini masih tetap terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku juga wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri karena saya terpikir momen dalam hari tempo hari bersama Andy, dimulai dari sikap canggungnya di sekolah saat temaniku hingga kembali lagi ke kelasku, serta yang amat membuatku berbahagia merupakan SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku biar selekasnya istirahat dan tidur sebab ia mengetahui saya kepayahan.

Namun, Andy tahunya saya kepayahan sebab belajar hingga sampai malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali sejak mulai tempo hari lusa. Saya menyaksikan jam kamarku, rupanya udah jam 5:10 pagi. Karenanya saya menarik napas panjang, siap-siap jalani ini hari yang tidak tahu dapat memberi warna apalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya mengeluhkan perlahan-lahan di saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal sewaktu kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku kadang-kadang berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku belum juga sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meskipun sebenarnya saya udah istirahat semalam tiada masalah, juga saya udah tidur lebih dini selesai terima SMS Andy lebih kurang jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku untuk ambil bra serta celana dalamku, pula seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan intimidasi Dedi, ini hari saya menetapkan untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa sangat risau, memikirkan kawan temanku di sekolah tahu jika saya tidak kenakan celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

Adakalanya saya mengeluhkan, waktu terasa sakit yang menimpa betisku ini mengacau cara kakiku. Sampai sekarang saya baru merasai bila otot perutku pun sedikit kejang, seperti habis kerjakan sit up berkali mungkin.

Tapi perlahan-lahan saya mengetahui sebuah hal yang aneh, entahlah mengapa saya malahan nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… periode pagi pagi sudah kacau-balau gini…", saya bersungut-sungut dan memarahi diriku sendiri.

Karenanya saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Selesai saya gantungkan seluruh lembar kemeja yang bakal kukenakan dan handukku, saya mengamankan pintu walau saya masih ingat bila pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh bila saya mesti mandi tiada menutup pintu kamar mandi, serta saya tak ingin kalaupun saya jadi biasa semacam itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus beri kesegaran. Seusai usai, saya lekas keringkan badanku dan memakai bra dan celana dalamku, lalu saya tuju meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma untuk Andy… jika nantinya Andy tahu kamu sudah gak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berujar di bayang-bayang diriku dalam cermin, dan sekarang hatiku jadi berduka.

Saya mulai pakai pakaian dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Seusai mematikan AC kamarku, saya mengecek beberapa buku yang ada pada tas sekolahku, menegaskan tidak ada yang ketinggalan dan gak lupa saya masukkan telpon selulerku ke tas.

Lalu saya memakai sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap buat beres-beres tampilanku di muka meja dandanku, saat tau-tau saya dengar hpku keluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari handphoneku, dan selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu telah lebih enak? Saya ingin ini hari kamu telah lebih sehat serta gak lelah.'

Sewaktu saya memandang nama pengirimnya yakni Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku segera menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya udah lebih sehat serta sudah tak lelah. Saya puas sekali lantaran saya berasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Seusai saya menaruh mobile-phoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai nampak rapi serta cantik megar, lalu saya memberinya sedikit bedak pada parasku.

Ini hari saya ingin nampak lebih elok serta menarik di depan Andy, dan saya memoleskan lip gloss seperlunya pada bibirku.

"Andy… bila saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman perlahan sekalian melihati diriku di cermin pastikan tidak ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya menanyakan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah mengarah pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan berterima kasih di Sulikah. Kemudian saya menggembok pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada samping rack sepatu, dan saya menggunakan kaus kaki serta sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan bertanya-tanya.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terimakasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy akan juga memujiku seperti berikut, walau bila lihat Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya keinginanku itu tidak bisa diwujudkan sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke ruangan makan buat nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari rata-rata, karena tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak pengin menjadi kelihatan tak menarik buat Andy. Secara cepat saya mengakhiri sarapanku, dan sehabis membersihkan tangan dan mulutku, saya ambil langkah ketujuan garasi.

Dari sana saya lihat pak Berbudiin lagi mengelapi mobilku. Sewaktu saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku saat itu juga menyudahi tugasnya, serta dia menatapku seperti anyar pertama kalinya melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang semula sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sekalian masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Bijakin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah ingin pergi sekolah nih", saya berbicara pada pak Berbudiin sembari menunjuk lap masih yang ada pada atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuma mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, serta konyolnya dia mengerjakan itu sekalian lagi menatapku. Saat saya memandang sekitar, saya lihat Wawan serta Suwito pula berlaku sama, mereka lagi mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian semuanya ini mengapa sich? Tak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya berencana menghardik dengan suara yang lumayan keras sampai semua terperanjat.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan paras terkaget jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya meredam tawa lihat reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha masih tetap menempatkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua mulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka di waktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

"Eh eh… kalian pengin apa? Tidak! Tidak mau!!", memahami apa yang bakal dijalankan oleh pak Bijakin, Wawan serta Suwito, saya berseru cemas serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menutup pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pun agar mereka dapat dengar jawabanku yang benar kuusahakan buat bikin mereka lebih kecewa.

"Mari non Eliza… Tidak lama saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tidak mau! Tidak ingin! Kelak bajuku lecek! Utamanya tak mau!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, tetapi saya menyengaja mengerling mengarah mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa seram memikirkan apa yang hendak terjadi bila saat ini saya hingga sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena dipaksakan layani gairah birahi mereka lebih dahulu.

Seusai berulangkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal buat menjawab keinginan mereka yang selalu memaksakan saya turun sekejap, pada akhirnya mereka berserah pula dan kembali menambahkan tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, sedang Wawan serta Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan dan meneruskan sapu langit langit garasi ini.

Sembari tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta saat saya lihat mereka bertiga pura pura gak tahu bila mereka harus membuka pintu garasi namun juga pintu gerbang buatku, saya menghimpit klakson mobilku sampai mereka terkaget dan seluruhnya alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya telah tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijakin yang dekat dengan mobilku nampak bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi kemudian pun pintu gerbang, dan Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, kendati saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga tentu akan membalasnya sakit hati padaku, tidak tahu dengan menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama-sama. 

Namun saya tidak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tidaklah ada siapa siapa di dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang hendak mereka lakukan padaku selesai seluruh yang kulakukan ini, bila kelak saya nyata-nyata harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya merinding seram memikirkan perbudakan semacam apa yang harus kujalani seusai saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka semuanya, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengin pikirkan apa yang hendak terjadi dengan diriku kelak, sebab di pikiranku sekarang cuma ada sebuah perihal, yakni saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan khusus cuma buat Andy. Saya ingin Andy sungguh-sungguh ketarik padaku.

II. Angan-angan Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah keluarkan bunyi di saat saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap kuat di saat saya memandang Andy baru turun dari mobilnya. Dan waktu saya menyaksikan tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi elok, dan saya suka sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

Saya gak pengin mimpi cantikku ini amblas demikian saja, karenanya saya lekas melesat dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kayaknya langsung mengetahui jika ini yakni adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia menantiku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menutup pintu, dan kami berdua sempat sama-sama pandang buat sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan parasnya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang sekarang anyar kusaksikan kalaupun parasnya merona merah.

"Hai Andy… thanks ya semalam, mm… pun barusan pagi… saya telah sehat kok,  telah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku lebih terlena waktu saya memandang paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy masih tetap menunduk seperti gak berani melihatku dan saya tersenyum geli lihat kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali sebab Andy masih tetap menunduk tanpa menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman jail.

"Aku… anu… saya suka kamu sudah tak sakit", Andy menatapku sepintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terima kasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berbicara dengan gembira.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan jika kelanjutan kata-kata Andy barusan itu yaitu penghormatan dari Andy jika saya dilihat elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, ujaran Andy barusan itu terus membuatku tersenyum berbahagia.

Saya udah sangat percaya sekali bila Andy sukai padaku, tampak dari sikapnya yang terus salah tingkah sesuai ini serta kalimat Andy barusan memperlihatkan jika Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan nada lambat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya menggangguk suka, namun Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli lihat Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini lantaran dia pun jatuh cinta padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan saat dia membawa mukanya menatapku, saya mengganggukkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu puas atau malu, atau ke-2 nya. Saya tidak percaya, namun saya terasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu kata-kata apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang terang saya merasai pada pagi ini hari saya mendapatkan impian yang cantik. Dan saya sangat berbahagia di saat Andy lagi ambil langkah di sampingku, meskipun Andy yang adakalanya melihat serta tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Sama dengan tempo hari, saya rasakan sejumlah tatapan iri dari banyak siswa cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang serta suka, kendati sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang doi. Serta saat ini kami berdua sama-sama diam sekalian lagi ambil langkah, hingga selanjutnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya minta pamit pada Andy.

"Aku… saya pun ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sekalian lambaikan tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas angkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian mengambil langkah masuk ke kelasku. Namun waktu saya lihat Jenny yang dengan senyuman isengnya itu menatapku dan menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari terus mengambil langkah untuk duduk di samping Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya pastilah dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada peristiwa spesial, selainnya Jenny yang repot memikat serta menghinaku terkait Andy,  Sherly yang turut jadi parah kondisi pada saat kami bergabung di kantin saat jam istirahat pertama serta, juga saat jam istirahat ke-2  seperti saat ini kini.

Dan kalaupun rata-rata saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuman dapat menghindari atau tersenyum malu, biarpun hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  usai ini udah keluarkan bunyi.

"Review deh… parasnya sampai merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya, pula ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini telah tidak kok. Cup cup… tidak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", mengajak Jenny sembari merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang serta memberikan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pun rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly sebagai berikut, namun saya menurut saja waktu Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama