CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4, Hasrat-Bispak13 "Eh kalian simak tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan terus melihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech dasarnya", gerutu Sherly saat lagi kami ketujuan parkir mobil.

"Periode iya Sher? Saya gak lihat sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang dipandangin cuman Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu tidak sekedar saya saja lho!", kata Sherly dengan suara merayu.

"Kalian ini… apaan sich…", saya menyambat jengkel kendati pun sebetulnya hatiku suka sekali dengar seluruhnya ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memanglah betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, namun yayangmu pun kan", goda Sherly kembali, dan Jenny turut ketawa melihatku tidak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama-sama untuk mengejekku habis habisan dari mulai kantin hingga ke parkir mobil. Tidak ada yang dapat kulakukan, saya telah tak dapat membalasnya ujaran mereka serta pasrah saja disertai ke-2  doiku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu sebagai berikut.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly di saat kami udah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian mengejek kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang selanjutnya menunduk malu, karena mungkin ledekan Jenny itu.

"Hai  Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung mengejekku selesai membalasnya panggilan Andy.

Sekarang saya cuma dapat turut menunduk malu. Lantaran Jenny dan Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu juga cuman untuk menegur Andy.

"Ya sudah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tidak boleh ditiadakan lho!", kata Jenny yang tiba-tiba suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan nada perlahan.

"Awas bila kamu sampai melenyapkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan suara sepelan barusan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

Mukaku rasanya nyata-nyata panas. Entahlah, barangkali parasku udah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan geram bersatu suka serta malu, namun mereka berdua punya sikap seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi bertambah gaungs dari mereka berdua.

"Ya telah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sekalian lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang lambaikan tangannya.

Saya balas mengangkat tangan sekejap dari mereka berdua. Sebelumnya saya kembali menunduk malu, saya lihat sesaat, nyatanya Andy pun lambaikan tangannya di Jenny serta Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri mengayalkan apa yang kurang lebih hendak terjadi di dalam rumah Jenny selesai ini. Manalagi Sherly ikut pula kesana. Barangkali Sherly dan Jenny dapat membawa Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, serta perlahan-lahan hasratku mulai naik memikirkan semuanya itu.

Namun saya sadar saya gak boleh mengayalkan beberapa perihal yang dapat memunculkan hasratku pada saat saya masih di sini bersama Andy, lantaran saya tidak pengin permalukan diriku sendiri. Apalagi saya gak boleh kehilangan fokusku saat ini. Saya gak mau Andy menduga saya tidak perhatian kepadanya bila nanti obrolanku tidak menyambung karena pikiranku yang melayang-layang ke mana saja.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali pas sewaktu saya memandang Andy.

"Hai  Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, kendati pun dengan hati yang berdebar-debar tidak karuan.

Kami kembali tercenung sekejap lama waktunya. Saya coba cairkan situasi yang canggung ini.

"Andy, kamu betul sedang nungguin saya?", saya menanyakan di Andy.

Andy tersenyum malu dan mengacaukank.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa mau ketahui apa kurang lebih jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap cemas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli lihat kekhawatiran Andy. Kendati pun tentu saya terasa puas, namun saya mulai ingin tahu kenapa Andy tungguku di sini. Apa Andy pengin berkata suatu padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruhnya perhatian yang diberi Andy padaku ini, tetap kami ini belum dengan status sepasang doi.

Biarpun demikian, besar impianku kalau dalam kurun dekat kami berdua akan betul-betul jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya terasa seperti tersambar petir pada siang hari yang sangat ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang benar-benar dingin. Nyaris saja saya semaput, serta saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut ini saat yang kutunggu nantikan sejak mulai saya berjumpa serta kenal Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, dan saya mulai berani mengharap, mudah-mudahan mimpi cantikku bakal selekasnya terpenuhi.

"Bisa", saya menjawab sembari menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu bersatu rasa suka yang sangat begitu.

"Bila gitu… saya malam nanti telpon kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nanti ya", saya berbicara perlahan, serta parasku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdegap dengan cepat, sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini ialah sebuah janji yang memuaskan buatku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit pada Andy sesudah kembali lagi kami termenung lumayan lama.

"Oh iya… saya pula pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu  take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdegap cepat.

Saya masuk ke mobilku seusai sama sama lambaikan tangan dengan Andy. Sekarang saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy akan menghubungiku malam nanti, tidak tahu apa yang hendak kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang pasti ini hari saya suka sekali, serta saya telah tidak sabar menanti waktu ini berputar-putar hingga jam delapan kelak, mendatangkan saat yang bagus bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya menghimpit klakson mobilku 1 kali waktu saya udah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak lama kemudian saya menyaksikan Wawan yang memberikan pintu bagiku, serta saya jadi terkenang keusilanku barusan pagi. Saya meredam napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Namun saya sedikit kaget memandang ada mobil kokoku di garasi. Serta di saat saya lihat kokoku berada pada dalam mobilnya, yang nampaknya repot mengutak atik suatu hal dalam mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang nyata menyimpan marah padaku itu tidak bakal seberani itu untuk menyentuhku saat ada kokoku di sini.

Karena itu saya turun dengan rileks, dan merapat ke kokoku masih repot dalam mobilnya. Saya memandang Wawan yang menatapku dengan penuh gairah, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tiada cemas akan diapa apakan olehnya. Dan sekarang saya telah ada di dalam samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu baru nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengen donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya serta memberinya satu kotak CD masih yang terbungkus ini padaku, keliatannya kokoku telah tuntas memasangkan CD lagu anyar itu di CD changer mobilnya.

"Thanks ya ko", kataku dengan suka serta menimang-nimang nimang CD itu, lantas mulai membaca baca title lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sembari mengacau rambutku sampai jadi sedikit awut awutan seperti berikut.

"Iih… apaan sich", saya bersungut-sungut serta memburu kokoku yang telah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

Sekianlah jika saya berjumpa kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau sebagai berikut. Setelah itu kami makan bersama sembari sama-sama bercerita beberapa perihal yang anyar kami alami.  Tentunya saya tak segila itu buat ceritakan seluruhnya kegiatan seksual yang kualami pada kokoku.

"Me, saya kelak dibutuhkan handycam. Berada pada kamu kan me?", bertanya kokoku waktu kami udah usai makan.

"Oh iya… tidak lama saya ambilkan ya ko", kataku sekalian membasuh tanganku.

"Aku terus turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya menanti kokoku usai membasuh tangan, lalu kami sama-sama ke atas tuju kamarku sembari terkadang sama sama menghina, serta sekali ini saya yang menang demikian saya memanfaatkan Cie Stefanny menjadi bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu dan kaus kakiku, yang lantas semua kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terlintas tempo hari, waktu Jenny serta Sherly tiba mengantarku dan memandang sepatu Cie Stefanny.

Sejenak jantungku berdegap kuat. Tau-tau saya terasa takut memikirkan apa reaksi kokoku kalaupun dia memandang Cie Stefanny tertidur di tempat tidur kamarku pada situasi telanjang bundar. Tetapi aku lekas kembali tenang saat saya sadar bila tidaklah ada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Di kamar, saya menghidupkan AC serta buka gordin jendela. Sehabis kokoku menata anti virus di komputerku dan handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku minta pamit padaku, tukasnya pengen temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari seperti umumnya.

Sembari tutup pintu sehabis kokoku telah keluar kamarku, saya mulai berpikiran, memiliki arti saya sendirian hingga esok malam. Serta saya tahu saya mustahil dapat lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini bila saya tidak mengamankan diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan pula pikirkan apa yang wajib kulakukan saat saya mesti makan nanti malam. Entahlah, kemungkinan saya harus mencegah lapar malam nanti. Yah, kira saja diet.

Karenanya saya menutup pintu kamarku, namun suatu ketukan ketika saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar dan keju kegemaranmu", kudengar suara kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur dan memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdetak cepat, dan saya usaha menyantaikan diriku dengan menyelinapkan mukaku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas merengkuh badanku secara lembut, dan saya lagi diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga sampai menjerit sesuai itu?", bertanya kokoku dengan terheran-heran.

"Aku… anu… memang siapakah yang tidak terkejut jika pintu yang anyar kukunci telah diketok semacam itu?", saya berkeberatan serta mendangak menyaksikan kokoku, dan saya memasangkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech bila getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya suka sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelinapkan parasku ke dada kokoku, dan saya merasakan aman ada di dekapan kokoku.

Sebetulnya saya tidak mau membebaskan kokoku pergi, saya ingin nikmati perasaan aman ini. Namun saya takut kokoku malahan berprasangka buruk dengan sikapku.

Karenanya dengan berat hati saya melepas dekapanku pada kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, tentunya tidak lupa saya berterimakasih kepadanya.

Sehabis kokoku keluar kamar, saya kembali mengancing pintu kamarku agar nanti kokoku telah pergi, saya udah aman. Sedikitnya ini siang saya bebas dari problem pak Bijaksanain, Wawan dan Suwito yang tentu gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Serta roti yang dikasihkan kokoku ini nyata dapat menolongku dari rasa lapar di saat kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk mengelak hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

Saat ini saya ingin tidur siang barang sesaat, agar malam nanti saya tak penat atau mengantuk saat Andy menghubungiku. Dan pastinya saya gak ingin tidur demikian saja, saya mau tubuhku bersih maka saya dapat tidur secara nyaman.

Karenanya saya siap-siap buat lekas mandi. Sekalian menenteng handuk, saya berangkat ke kamar mandiku buat menyediakan air hangat pada shower dengan memutar handel keran ke yang rata-rata.

Selesai saya terasa air yang memancar dari shower ini gak sangat dingin, dengan rileks saya melepaskan busana serta rok seragam sekolahku, pun bra serta celana dalamku, lalu segalanya kutaruh dalam keranjang pakaian kotor.

Saya mengamankan pintu kamar mandiku dan saya selekasnya berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sehabis semua badanku basah, saya mulai memberikan hati badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, tetapi saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Berulangkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tanpa menyengaja waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, dan dari awalannya yang tak menyengaja itu saat ini saya sendiri yang jadi berniat sentuh serta memikat ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Saat ini saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sembari mengayalkan Andy sedang mencumbu dan memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku kini.

"Mmmh…", saya kembali mengerang dengan napas mengincar, sekalian pejamkan mataku dan nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, dan sejalan nafsuku yang tambah menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semua rabaan serta penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya memikirkan Andy sedang mencumbuiku dengan mesra,  tengah meraba dan meremas ke-2  payudaraku secara lembut sebagai berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku sudah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat waktu jemari tanganku merayu lubang vaginaku sendiri membuatku mengandaikan Andy mencabuliku dengan penuh cinta di kamar mandiku kini.

"Mmm… ssshh…", saya mengerang, mendesah, dan menggelinjang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang menarik lubang vaginaku sendiri dan saya terus mengandaikan Andy yang melaksanakan semuanya ini padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, serta napasku kian gak memiliki aturan. Saya pejamkan mataku serta ke-2  pahaku ini kurapatkan maksimal nikmati tiap renyutan yang memunculkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku sudah memulai berganti menjadi  dengusan, serta selang beberapa saat badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengerang panjang, gak kuat kembali terima seluruh kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas terengah-engah, saya lihat ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku terus merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal gara-gara kenakalanku ini, dan tenagaku kembali lagi seperti musnah demikian saja tidak tahu ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya menyambat perlahan menghentikan malu mengerti jika saya barusan bermasturbasi sembari mengandaikan Andy, serta saya usaha tekan hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari kondisi terangsang ini, dan orgasmeku juga menyurut. Rambutku jadi basah seluruhnya, dan saya memilih untuk keramas sekaligus. Tidak lupa saya bersihkan lubang vaginaku baru saja sempat disanggupi cairan cintaku ini, dan saat ini saya udah terasa nyaman dengan badanku.

Seterusnya saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga sampai ke 1/2 pahaku.

Dan saya anyar keluar kamar mandiku, saat saya hampir menjerit di saat saya menyaksikan bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku barusan tirainya tak kututup.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

"Kalian ini udah edan ya!", saya 1/2 memarahi pada Wawan serta Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat bila badanku ini telah berkali kali dicicipi dan dijarah habis oleh mereka. Tentu saja bertelanjang badan didepan mereka udah bukanlah hal yang fantastis, apa lagi waktu ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Namun tidak tahu mengapa, sekarang saya terasa geram diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan serta Suwito beraga tidak dengar kata kataku, dan mereka berdua menempatkan tangan mereka dalam telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan ingin saya mengulang-ulang kata kataku, sampai saya kian geram. Memandang sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah pasti pergi. Kalaupun kokoku belum pergi, mustahil mereka berani kurang ajar seperti berikut padaku.

Saya mengambil langkah ke jendela dan bakal tutup gordin jendela kamarku ini, waktu tau-tau terpikir suatu gagasan yang membuatku pengin ketawa.

Menyaksikan mereka lagi melihatiku begitu, saya bukan menutupkan gordin jendela kamarku, namun saya justru membebaskan handuk yang membalut badanku, dan dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama