CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6, Hasrat-Bispak13 "Aaah…", saya menjerit seram waktu tiba-tiba badanku terangkut, nyatanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, serta ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya makin tidak memiliki daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Bijaksanain yang berdiri di sisi kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, serta ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan dan kirinya, saya tidak dapat ke mana saja kembali.

Kengerian sedikit menimpaku di saat saya mengetahui badanku melayang-layang lumayan tinggi dari lantai, ditambah lagi dalam status sebagai berikut mereka bawa badanku keluar kamarku, lagi keluar sampai ke arah tempat jemuran busana.

Namun yang amat membuatku kuatir yakni kepala Wawan yang ada di ke-2  pahaku yang terbuka, dan yang benar paras Wawan menghadap langsung di bibir vaginaku, amat dekat. Sebuah jilatan yang sedang dilakukan Wawan mengawali pembantaian pada diriku, dan saya menggeliang kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya mesti melenguh saat Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpasang di hadapannya, serta badanku mengartikulasikanng top tidak dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kepuasan yang kualami, pak Berbudiin serta Suwito menambahkan pengidapanku. Mereka membeberkan bra yang membalut payudaraku, lalu nyaris bertepatan mereka menyeruput ke-2  puting payudaraku yang berada di hadapan mereka. Saya mulai tidak mampu terima seluruhnya rangsangan ini, badanku mengulet serta menyebutng tidak dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mendesah serta meminta.

Tiada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka pengen dengerin permintaanku. Mereka bertiga terus memikat ke-2  puting payudaraku,  bibir serta lubang vaginaku. Saya mulai menderita dalam keasyikan ini, hasratku telah naik tidak karuan, dan rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta serta merengek-rengek pada lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

Tetapi memanglah salahku pun sich, kelihatannya marah tiga pejantan ini begitu besar seusai saya berkali kali menarik dan memancing hasrat mereka sepanjang hari ini. Mereka sekali-kali gak mempedulikan permintaanku dan dengan kejam mereka terus menyiksaku.

Saya telah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk serta meliuk, kepalaku sampai terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Sebab status badanku yang seperti berikut, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, dan rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tiba-tiba mereka bertiga serempak menyudahi tindakan mereka, tetapi mereka melepaskan badanku masih tetap melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengerang perlahan-lahan, dalam hati saya terasa sedih sebab nikmat yang menyerangku ini jadi redup sewaktu mereka stop demikian saja sebagai berikut.

Namun saya cuman diam, saya gak pengin berucap apa apa, memohon atau lakukan perbuatan apa saja, meskipun diam diam saya nikmati tersisa sisa pergolakan nafsu masih yang menempa badanku.

"Non Eliza pengen turun?", bertanya Wawan sembari meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek serta saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku untuk menjauhkan bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek pada Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku sekali-kali tak berfaedah. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku masih berada pada hadapan paras Wawan yang sampai hati menyambung tingkahnya itu.

"Selalu apa tanggung-jawab non baru saja udah bikin kita kita tegangan tinggi waktu saksikan non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang selanjutnya menyeruput puting payudaraku yang ada pada hadapannya sampai saya mengulet serta menyebutng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok jadi saya yang diminta tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang berang??", dari meminta sekarang saya jadi berkeberatan dengan jengkel sembari meredam hasratku pada saat Wawan dan Suwito repot menyerbu wilayah wilayah peka pada badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan serta Suwito menyudahi gempuran mereka, serta mereka sama sama berpandangan sementara.

Saya sendiri memandang kecewa dari mereka, tapi saya tidak dapat lakukan perbuatan apa saja saat badanku masih melayang-layang seperti berikut dengan ke-2  tangan dan kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tak mau tahu, dasarnya non Eliza harus tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah membikin kita kita ngaceng berkali kali tanpa ada hasil semenjak pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kenikmatan karena siksaan Wawan ini dan pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya mau meronta, saya mau meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, lantaran saya gak ingin pada kondisi lemas waktu terima telephone Andy malam nanti. Saya mau nikmati waktu saat mengobrol dengan Andy tanpa ada siksaan rasa pegal atau mengangut karena kepayahan.

Namun tidak lama kemudian saya sudah tidak bisa kembali berpikir tenang. Saya mengerang rintih kesenangan saat ke-2  pergelangan tanganku dicekram oleh pak Bijaksanain serta Suwito, dan tangan mereka yang satunya mereka pakai untuk meraba dan membelai perutku, sedang mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Semuanya ini masih ditambah lagi tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Anyar kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sesadis ini. Semuanya kesan kesenangan yang kurasakan ini terlampau istimewa dan mengacak pikiranku.

Selanjutnya saya menunjuk nikmati saat saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, dan saya cuma dapat mengharap malam nanti saya masih lumayan kuat buat terima telpon Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku melafalkanng berkali-kali, pinggangku meliuk serta meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tidak dapat kutahan kembali, saya harus berserah alami orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan menggelinjang top membebaskan luapan liar ini, dan sekali ini tiada satu juga pada mereka yang pengen mengampuniku kendati pun saya meminta seperti apa saja.

Sampai sekali ini mereka kian memperhebat siksaan mereka padaku. Saya rasakan lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, dan tersebut tetap ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang sangat kuat oleh Wawan pada bibir vaginaku membuatku menjerit kesenangan.

Rasanya tiap kaitan tulang di semuanya badanku lepas saat saya harus melafalkanng istimewa gara-gara tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, mengakibatkan lututku telah tak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Berbudiin serta Suwito gak lepas meskipun saya menggeliat seperti apa saja. Mereka mengamankan ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing serta tangan mereka yang satunya seperti tidak jemu permainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhambat sesuai ini, saya terasa tidak punya daya sampai sekedar untuk melepaskan luapan orgasmeku. Tetapi diam diam saya jadi benar-benar suka ditangani seperti berikut oleh mereka, serta saya sangatlah nikmati ketidak memiliki dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Sudah dong… turunin saya ya…", saya meminta dan merengek-rengek dari mereka dengan napas yang terengah-engah.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi sewaktu jawaban yang kuterima yakni pagutan Wawan pada bibir vaginaku.

Tetapi cuma tidak lama saja, Wawan telah menyudahi pagutannya. Serta dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku terkait lemas dengan ke-2  tanganku yang selalu melingkar di leher pak Bijakin serta Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang masih tetap terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

Saya lihat Wawan tuju pintu yang batasi sisi dalam dan luar di lantai dua rumahku ini, serta dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu pada sisi luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup serta mengancing pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sembari melihatku dengan senyuman penuh olokan, seakan ingin menyampaikan kalaupun sekali ini saya tidak mungkin lolos.

Tiba-tiba saya terperanjat lantaran saya sadari satu perihal. Bukan bab saya sudah tidak barangkali dapat larikan diri, karena saya telah mengetahui kalaulah saya usaha lari ke bawah, selanjutnya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah serta akan selekasnya ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud yaitu, kenapa mereka memutuskan tempat jemuran busana ini untuk tempat sebagai membabat diriku? Di daerah yang begitu terbuka ini, bagaimana jika kelak rintihan dan lenguhanku sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana bila kami hingga kelihatan oleh tetangga di muka rumahku yang tiada berencana menyaksikan mengarah rumahku?

"Wan… tidak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Agar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mengolok.

"Nggak… bukan begitu Wan… saya takut bila di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji gak akan lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya jika begitu non tak boleh bernada, mudah kan?", jawab Wawan sekehendak hati, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari memasangkan muka cemberut, tetapi tak lama setelahnya badanku menyebutng saat ke-2  payudaraku telah kembali diremas remas oleh pak Bijaksanain dan Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mendesah dan menggeliang, di antara kenikmatan serta kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan selalu merapat, serta saat ini penglihatanku berganti menuju di penis Wawan itu telah tegak menunjuk itu, yang telah siap buat mengeduk serta memerkosa lubang vaginaku.

Sewaktu Wawan telah membungkuk di hadapanku dan ke-2  pahaku yang kurapatkan sejak mulai barusan ini diperenggang olehnya, saya menggigit bibir serta pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan kasar dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mengerang lambat saat kurasakan bibirku ini di cium halus, serta saya terus pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membikin jantungku berdetak kuat.

"Mmmhh…", saya kembali mengerang sewaktu kurasakan suatu jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi dengan remasan remasan halus di ke-2  payudaraku oleh pak Bijaksanain dan Suwito,  kecupan mesra Wawan yang sekarang udah berganti jadi pagutan penuh gairah pada bibirku, semuanya ini membuatku mulai teraniaya dalam birahi.

Ke-2  lututku ibaratnya lemas. Jika kini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sebelah kanan serta kiriku ini, ke-2  kakiku ini pastilah tidak sanggup menyokong badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba membatasi derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang mengundang rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Sedangkan saya selalu mengerang terhambat saat lagi bibirku terus dipagut Wawan sesuai ini, dan napasku mulai habis. Saya makin menderita dalam keasyikan ini. Saya gak dapat meronta, badanku rasanya terlampau lemas, tenagaku lesap entahlah ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharap dia memahami kodeku kalaupun saya telah mulai menanggung derita lantaran kekurangan napas. Tetapi Wawan jadi meningkatkan siksaan ini. Saya rasakan lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, serta reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama-sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

Seterusnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, menarik serta mencucup air ludah dalam mulutku ini. Saya tidak dapat bernafas kembali karena pergolakan birahi yang menempa diriku ini ibarat menutup dadaku.

"Oooh…", saya menyambat lega di saat pada akhirnya Wawan membebaskan pagutannya selesai bahagia mencucup seluruh air ludah di mulutku ini.

Napasku terengah-engah tidak karuan selesai barusan saya lumayan lama kekurangan napas. Saya usaha mengontrol napasku ini, akan tetapi cubitan nakal Suwito pada puting kanan payudaraku ini membuat napasku kembali mengincar.

Serta waktu pak Bijakin meremas kuat payudara kiriku, dan menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati semuanya cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali menyambat saat Wawan dengan semaunya mengambil jemari tangannya yang semenjak barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… masukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya tidak mau jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya pengin meminta di Wawan supaya dia pengin masukkan jemari tangannya kembali, atau jadi masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Tetapi saya masih lumayan sadar untuk jaga harga diriku selaku nona majikan mereka. Jadi saya mau tak mau diam serta pejamkan mataku, sembari mengharapkan mudah-mudahan Wawan lekas merayu lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh lambat di saat merasai suatu hal yang tebal, hangat serta basah mendesak bibir vaginaku.

Saya membuka lagi mataku. Rupanya kini Wawan tengah berjongkok di depanku serta menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih mau permainkanku, menganiaya diriku yang telah terbenam dalam luapan birahiku ini.

Seterusnya Wawan merengkuh ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mendesah kenikmatan, badanku kembali menggeliang, kurasakan cairan cintaku kembali meluluh.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dan kesan yang fantastis menimpa diriku di saat tiba-tiba Suwito mencengkeram serta memagut bibirku, sedang pak Berbudiin yang masih juga menyusu di puting kiri payudaraku, saat ini pun meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja karena ditinggal oleh Suwito yang sekarang repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengerang nikmat gara-gara cumbuan bertubi tubi yang telah dilakukan tiga pejantanku ini, serta saya cuman dapat mengguman gak terang sebab bibirku yang tetap dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan semuanya belumlah cukup, saat ini Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu menarik lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri serta ke kanan, ke atas dan ke bawah, membuat mataku terbeliak, badanku melafalkanng serta mengartikulasikanng.

Saya sudah tentu menjerit kesenangan jika bibirku sedang tidak dilumat oleh Suwito semacam ini.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengesah panjang dan badanku tersentak seringkali iringi orgasme luar biasa yang menyerang badanku.

Otot perutku menyebutng hingga sampai terasanya bakal kram, menghadirkan rasa nikmat antara terasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya masih ditambah lagi dengan rasa nyeri yang tambah jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk selalu orgasme.

Saya merasai cairan cintaku membanjir sangat banyak. Namun dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat dan pagutan itu gak lepas meski saya menggeliang seperti apa saja. Dan semua cairan cintaku yang menetes itu dicucup dan diseruput Wawan hingga sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengerang kurang kuat, pasrah.

Tiada yang dapat kulakukan disamping menggelepar, meronta, mendesah terhenti. Akan tetapi gelombang orgasme yang menderaku ini sekalipun tidak berhenti, lantaran Wawan lagi mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sementara itu Suwito tidak membebaskan bibirku dari pagutannya, sementara pak Berbudiin selalu bergairah memagut puting kanan payudaraku.

Mereka terus menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

Sehabis sesaat disiksa sesuai ini oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya telah lemas dan cuman dapat pasrah terima semuanya. Tenagaku seperti raib bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Dan rasa gak punya daya ini mengantarku orgasme kembali untuk ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas di saat Suwito membebaskan pagutannya, dan saya  melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, memperbanyak semua kesan nikmat yang udah mulai dari barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mengerang serta menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang sedang dilakukan Suwito kini demikian mesra, membuatku makin kebingungan serta gak tahu mesti melakukan perbuatan apa. Jantungku berdetak cepat, sementara itu orgasmeku sekalipun tidak berkurang.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tetapi saya kembali mengesah sewaktu tiba-tiba kurasakan suatu yang hangat di leherku.

Saya tidak merasai kuluman pada puting kanan payudaraku, memiliki arti sudah dipastikan pak Bijaksanain yang memindah gempurannya di leherku ini.

"Pak Bijakin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka menyudahi pembantaian pada diriku ini.

Namun mereka mana pengen mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya terus menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang terengah.

Namun lidah yang nakal itu masih bermain di lubang vaginaku, menyerang serta mengeduk tanpa ada ampun. Daun telinga kiriku selalu dilumat secara halus, lalu jilatan dan ciuman pada leherku ini… pula seluruh rabaan tangan tangan mereka yang penuh gairah di sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak mampu terima siksaan orgasme untuk orgasme yang menderaku sejak mulai badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama